
Luar biasa, madu menyebabkan peningkatan tekanan osmosis di atas
permukaan luka. Hal tersebut akan menghambat tumbuhnya bakteri kemudian
membunuhnya. Riset ini diterbitkan tahun 1985 di sebuah Jurnal Medis Afrika Selatan serta Jurnal Farmakologi dan Obat tahun 1983.
Sejumlah tim ahli melakukan sebuah uji laboratorium guna membandingkan antara pengaruh madu dengan antibiotik terkenal semacamestraptomisine dan antibiotik jamur seperti nistatine.
Mereka kemudian menerbitkan risetnya tahun 1983. Tim menemukan bahwa
efek madu sebagai antibiotik dan penghancur bakteri lebih unggul
daripada zat-zat kimia tersebut. diantara bakteri-bakteri yang dijadikan
sampel ada yang terkenal keganasannya dalam menimbulkan infeksi Lambung, Bronkitis, maupunGinjal. Termasuk pula bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Sebagai contoh, bakteri E. Coli, bakteri Proteus, dan banteri Klebsiella. Demikian juga bakteri Salmonella dan Shigella yang menyebabkan diare akut.
Sekelompok ahli dari Mesir melakukan studi diterbitkan dalam Jurnal Dunia Bakteri tahun 1984 tentang mekanisme efek madu terhadap bakteri. Mereka mencatat adanya mekanisme yang dimiliki madu dalam melawan bakteri sebagai berikut :
- Efek antibakteri dalam madu terjadi karena ia mempunyai tekanan osmotik yang tinggi. Selain itu tidak mengandung lebih dari 20 % kadar air.
- Madu memiliki rata-rata kadar asam (PH) 3,5 saja.
- Adanya zat inhibin (bahan antibakteri dalam madu) dalam madu. Zat tersebut adalah hidrogen peroksida.
Ketiga faktor tersebut diatas tidak hanya menghambat pertumbuhan
bakteri bahkan menghancurkan racun yang diproduksi beberapa oleh jamur.
Tim ahli dari Mesir tersebut juga mengadakan riset laboratorium untuk
mengetahui apakah efektivitas madu melawan bakteri dikarenakan
kandungan gulanya. Mereka membandingkan efek pemberian cairan gula dalam
madu terhadap jenis bakteri yang sama. Mereka menuturkan, “Media
Bakteri yang diberi Madu berhasil menghambat pertumbuhan bakteri,
sementara media yang diberi gula tidak mempunyai efek menghambat apa pun
terhadap bakteri “.
Periset Mesir itu berkesimpulan, di dalam Madu terdapat suatu zat
yang belum diketahui hingga kini. Zat itulah yang menghambat aktivitas
sejumlah bakteri dan jamur. hingga kini belum ada informasi apapun dari
riset medis yang mengungkap misteri dalam Madu ini sebagai kesembuhan bagi umat manusia. Mahasuci Dzat yang telah meletakan di dalam Madu misteri Ilahi bukti Keagungan Sang Khaliq.
Di sisi lain, para ilmuwan menemukan bahwa daya antibiotik madu akan tetap terjaga bila ia disimpan ditempat yang kondusif.
” ….. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl:69)
Ilmu kedokteran modern juga telah membuktikan hasil analisis di
laboratorium bahwa di dalam Madu tidak akan lahir maupun hidup di dalam
Madu. Dr.Sacitt, guru besar ilmu bakteri di Institut Pertanian Amerika
Serikat telah melakukan percobaan dengan meletakan sejumlah bakbunuh
bakteri clusterteri dalam wadah. Kemudian wadah tersebut ia penuhi
dengan madu. Hasilnya sebagai berikut :
- Dalam waktu 5 jam, sejumlah besar bakteri mati.
- Dalam waktu 10 jam, bakteri dosentaria penyebab disentri mati.
- Dalam waktu 48 jam bakteri typoid mati. Bakteri Albara typoid penyebab radang usus mati dalam 24 jam.
- Dalam waktu 4 hari, bakteri penyebab bronkitis juga mati.
Sekelompok peneliti dari Inggris dan Selandia Baru
mengungkapkan bahwa madu dapat membunuh bakteri Cluster. Padahal bakteri
tersebut terkenal sulit dibasmi antibiotik mana pun.Mekanisme kerjanya,
madu menghancurkan lapisan pelindung bakteri cluster yang sangat kokoh
terhadap antibiotik. Berdasarkan penemuan tersebut, mereka ingin
mengembangkan studi untuk menentukan unsur antibakteri dalam madu agar
dapat diproduksi secara massal.
MADU PAHIT…Madu Pahit Super …Madu Pahit Super Al-Mahaz
Sebagian jamur menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia. Jenis jamur yang paling terkenal adalah jamur Candida. Jamur ini menyerang daerah payudara kaum wanita berpostur gemuk yang menyebabkan gatal-gatal. jika jamur ini menjangkiti alat kelamin wanita maka ia menyebabkankeputihan dan gatal -gatal disertai rasa panas seperti terbakar.
Orang yang paling rawan terjangkit jamur ini adalah penderita penyakit Gula (Diabetes), Tumor Darah, AIDS, atau mereka yang suka mengkonsumsiantibiotik (pil
krotison) dalam dosis tinggi. Wanita hamil pada usia kandungan tiga
bulan terakhir juga mudah terjangkit jamur ini di Vagina mereka. Selain
itu, jamur ini juga menyerang mulut sehingga tampak bercak putih di
lapisan dalam mulutdan lidah.
Adapun obat-obatan yang efektif mengatasi penyakit tersebut di antaranya nistatin, miconazole, dan sebagainya.
Akhirnya, sejumlah periset melakukan studi laboratorium untuk
mengetahui efek madu dalam melawan jenis jamur tersebut. Uji coba ini
membandingkan efek madu dengan efek berbagai antijamur pada 72 sampel
penderita jamurKeputihan Vagina. Hasilnya,
antijamur secara umum berfungsi efektif, namun beberapa spesies jamur
kebal terhadap obat-obatan yang dikenal mampu mengatasi jamur ini. Di
sisi lain, beberapa spesies yang membandel ini tidak dijumpai dalam
pengobatan Madu. Kesimpulan dari uji coba ini, Madu memiliki efektivitas dalam melawan jenis jamur yang membandel sekalipun. Hasil uji coba tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Dunia Farmasi tahun 1984.
Dengan demikian, benarlah sabda Rosulullah,
” Kalian harus menggunakan dua penyembuh yaitu Madu dan Al-Qur’an.”
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar